Teknomedia

5 Desember 2023

10 Aplikasi Android Terbaik Untuk Mengunduh Subtitle Tahun 2023



Selama beberapa tahun terakhir, Smartphone mengalami kemajuan pesat. Saat ini, smartphone mermiliki ukuran semakin besar/lebar dan semakin cerdas. Sekarang, kita bisa menonton film tanpa lag dengan Layar HD dan prosesor yang semakin baik. Dan kalau kita perhatikan, sekarang banyak pengguna lebih memilih menonton video di smartphone dibandingkan komputer atau laptop.

Menonton film menjadi lebih mudah dibandingkan sebelumnya. Sekarang Anda bisa menemukan pengelola unduhan yang bagus dan aplikasi film terbaik untuk Android. Namun, hal-hal tersebut tidak sama dalam hal subtitle. Meskipun ada situs web tempat Anda dapat mengunduh file subtitle film, Acara TV, Lagu, dll., memindahkan file subtitle tersebut ke folder bisa jadi sangat merepotkan.

Untuk mengatasi hal itu, kita harus mengunduh dan menggunakan aplikasi subtitle khusus untuk Android. Banyak aplikasi subtitle Android di Google Play Store yang dapat digunakan untuk mendownload subtitle yang tepat untuk film dan acara TV.


10 Aplikasi Android Terbaik Untuk Mengunduh Subtitle


Artikel ini akan membahas beberapa aplikasi Subtitle terbaik untuk Android. Dengan aplikasi ini, Anda dapat mengunduh subtitle untuk film, Acara TV, Lagu, dll. Jadi, mari kita bahas aplikasi Android terbaik untuk mengunduh subtitle berikut.

GMT Subtitles adalah salah satu aplikasi Android terbaik untuk mencari dan mengunduh subtitle film atau acara TV di ponsel pintar Android.


Yang keren dari GMT Subtitles adalah ia dapat mendeteksi video secara otomatis untuk mengunduh subtitle. Selain itu, juga mendukung pengunduhan subtitle manual dari OpenSubtitles, Podnapisi, dan BetaSeries.
MightySubs adalah aplikasi subtitle yang populer, tetapi bukan yang terbaik. Hal itu karena ia tidak mendukung pemindaian otomatis untuk film dan Acara TV.

Antarmuka pengguna MightySubs terlihat membingungkan, dan kita perlu menavigasi ke folder tempat menyimpan Film atau Serial TV untuk mengunduh Subtitle. Dengan versi premium, Anda dapat menghapus iklan, batas unduhan, dll.
Ini adalah aplikasi pengunduhan subtitle terkenal dan berperingkat teratas yang tersedia di Google Play Store. Dengan Dapatkan Subtitle, kita dapat dengan mudah mengunduh subtitle multi-bahasa untuk semua film, acara TV, dan dokumenter favorit.

Hal keren dari aplikasi ini adalah ia secara otomatis memindai perangkat dan mengunduh file subtitle dari file video yang tersedia.

4. MX Player

 

 



MX Player adalah aplikasi pemutar media untuk Android. Jutaan pengguna menggunakan aplikasi pemutar media untuk Android ini, dan mendukung semua format file.

Hanya sedikit orang yang tahu, MX Player untuk Android ini memiliki alat pengunduh subtitle bawaan untuk mengambil subtitle. Ini mengambil subtitle dari OpenSubtitles.org, dan melakukan proses  secara otomatis.

5. Zeemo

 

 

Zeemo adalah aplikasi Bertenaga AI pertama dalam daftar yang bagus untuk membuat teks & subtitel. Pada dasarnya, ini adalah aplikasi yang secara otomatis menambahkan teks akurat ke video.

Anda tidak perlu mencari tempat lain untuk mengedit atau menambahkan subtitle ke video; fitur teks otomatis membuat semuanya menjadi lebih mudah.

Jika Anda mencari aplikasi Android yang mudah digunakan untuk mencari dan mendownload subtitle, Anda harus mencoba Simple Subtitles.

Simple Subtitle adalah aplikasi gratis yang hadir dengan antarmuka sederhana. Ini memungkinkan Anda mencari dan mengunduh subtitle hanya dalam beberapa ketukan.

7. GetSub

 

 



Meski tidak terlalu populer, GetSub tetap menjadi salah satu aplikasi pengunduh subtitle terbaik yang bisa Anda gunakan di Android. Dengan GetSub, Anda dapat menemukan subtitle yang tepat untuk film dan Acara TV Anda.

Untuk menggunakan aplikasi ini, Anda hanya perlu mencari film dan Acara Anda. Aplikasi ini secara otomatis menemukan Film & Acara dan menyediakan subtitle dalam format .srt. Anda dapat mengunduh subtitle di perangkat Anda dan mengunggahnya di aplikasi pemutar media pihak ketiga.
Subtitle Viewer adalah aplikasi Android yang dibuat untuk mencari dan melihat subtitle. Kalian harus membuka aplikasi dan mencari nama filmnya.

Aplikasi ini akan secara otomatis mencari subtitle dan menampilkannya secara real-time. Namun, aplikasi ini dimaksudkan hanya untuk melihat subtitle, bukan mengunduh.

9. Kaptioned

 


Ya, Kaptioned sedikit berbeda dari semua artikel lainnya. Yang ini menggunakan kecerdasan buatan untuk menghasilkan subtitle untuk video Anda.

Meskipun mungkin memerlukan waktu beberapa menit untuk membuat subtitle, hasilnya pantas untuk ditunggu. Setelah dibuat, Anda dapat mengedit, mengubah, dan menyimpan Subtitle di ponsel cerdas.

10. SubGet

 

 

Meski tidak terkenal, SubGet masih menjadi salah satu opsi terbaik untuk mencari dan mengunduh subtitle film, acara TV, dan musik.

Dibandingkan dengan aplikasi lainnya, SubGet cukup mudah digunakan. Ini juga salah satu aplikasi pencari subtitle tercepat yang tersedia di Play Store.

Anda dapat dengan mudah mengunduh subtitle untuk film & Acara TV dengan aplikasi ini. Jika Anda mengetahui aplikasi serupa lainnya, beri tahu kami di kotak komentar di bawah.

Wejangan & Nasihat Syeikh Abdul Qadir al-Jilani tentang Orang yang Beriman



Wahai hamba Allah, hendaklah kamu malu kepada Allah dengan malu yang sebenar- benarnya. Janganlah kamu lalaikan waktumu dengan sia-sia. Kamu disibukkan dengan urusan mengumpulkan harta, berangan-angan terhadap yang tidak akan kamu temukan dan membangun sesuatu yang tidak kamu tempati, maka yang demikian itu menjadi penghalang dirimu dari maqam Tuhanmu.

 

Duduklah berdiam diri sambil mengingat Allah dalam hati, itu adalah perbuatan orang-orang arif, perbuatan orang-orang siddiq, yang tempat tinggalnya dalam surga. Maka jadilah kamu manusia yang ridlo atas ketentuan-Nya dan mendekatkan hati kepada-Nya, bermunajat dan menyingkap tabir penghalang antara dirimu dengan Allah. Jika demikian, jadilah persahabatan hati ini dalam kesunyiannya bersama Dia Yang Haq.

 

Wahai hamba Allah, orang mukmin itu selalu beramal untuk dunia dan akheratnya. Beramal untuk dunia menyampaikannya menurut kehendak yang dibutuhkan disana. Terimalah dunia sebagai bekal penumpang, jangan sampai menariknya sesuka hatimu. Orang jahil itu setiap kehendaknya tertuju pada dunia, sedangkan orang arif setiap geraknya untuk akherat lalu menuju Tuhan. Apabila kamu ambil kesenangan dunia sampai membumbung mencapai taraf nafsu sahwat, maka perhatikan sebentar : Siapakah Penguasa yang mampu mencerai- beraikan segala sesuatu ? Karena hal itu tidak menguntungkan kamu, maka lawanlah keinginan nafsumu untuk menguasai dunia dan didiklah nafsumu disisi Allah Yang Haq.

 

Orang mukmin hidup di dunia ini mencari bekal untuk akherat, tetapi orang kafir hanya bersenang-senang di dalamnya. Orang mukmin selalu berbekal, karena mereka berada pada jalan qonaah, mereka selalu merasa cukup terhadap apa yang telah ada di tangannya, dan selalu mempermudah lepasnya harta, karena lebih banyak dicurahkan untuk kepentingan akherat, untuk bekal menghadapi hari kiamat nanti. Apapun usahanya di dunia ini dipersiapkan untuk dirinya, dijadikan bekal untuk dirinya sesuai dengan kemampuannya. Semua kekayaannya dipersiapkan untuk kehidupan akherat.

 

Wahai hamba Allah, apabila kamu memelihara iman, menyuburkan batangnya, tentu diperkaya Allah untuk dirimu sendiri dari segala mahluk. Allah menghias jiwa, hati, dan batinmu lalu menempatkan kamu pada pintu-Nya, memperkaya fikirmu dengan ingat, dekat, dan berjinak bersama-Nya. Ketika itu kamu tidak peduli lagi terhadap orang yang bersimbah dunia atau disibukkan oleh keduniaan, juga tidak memperdulikan orang-orang yang haus menguasai dunia.

 

Orang beriman itu adalah orang yang belajar sesuatu yang diwajibkan kepadanya, lalu selalu beribadah kepada Allah. Ia mengenal Allah lalu mencintai-Nya, mencari dan melayani-Nya. Ia juga tahu bahwa bahaya, manfaat, baik atau buruk itu bukan datang dari mahluk, dan apapun yang menimpa mahluk itu adalah dari Allah Azza wa Jalla. Orang yang menuju kepada Allah itu lebih tenang daripada orang yang menuju kepada mahluk, sebab mahluk itu beraneka macam, sedangkan Allah hanya satu. Maka orang yang menghadapi berbagai macam masalah, hatinya tidak akan tenteram, dan ketenteraman hati itu tercapai jikan hanya tertuju kepada Allah semata.

 

Wahai hamba Allah, orang muslim adalah orang yang selalu bersyukur atas nikmat dan ketentuan-Nya, mereka selalu mengingat Allah melalui lisan lalu mengalir ke hati. Jika mereka tertimpa penyakit, tampak diwajah mereka tersungging senyuman. Bagi mereka dunia tidak lebih bagai bangkai, tidak berdaya, pesakit, fakir, dan sorga maupun neraka bagi mereka tidaklah punya makna. Mereka tidak merasa fakir, mereka beramal bukan untuk memperoleh kenikmatan dalam surga, dan juga bukan karena takut siksa neraka. Tetapi semua yang dilakukan itu hanyalah semata-mata untuk mengagungkan dan dzikir kepada-Nya, mendekat dan mengabdi kepada-Nya sebagai tugas setiap mahluk kepada penciptanya. Maka setiap kecenderungan dan keberadaan mereka selalu terjalin dengan Allah, sehingga terjadi hubungan yang erat dengan Allah.

 

Wahai hamba Allah, orang yang takut kepada Allah itu hanyalah orang yang berilmu. Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika bekerja adalah dengan ilmu, beramal dan memahami apa yang diamalkan, mereka tidak mencari balasan dari Allah Yang Hak terhadap apa yang dikerjakan, kecuali mereka hanya mengharap ridlo Allah dan bisa dekat dengan Allah. Mereka menghendaki kecintaan, ikhlas, dan terbuka hijab yang mendindinginya. Mereka menghendaki agar pintu-Nya tidak tertutup di hadapannya, dunia dan akherat. Mereka tidak terlalu cinta hidup di dunia juga di akherat, dan yang lain selain Allah. Dunia untuk manusia, akherat untuk manusia, sedangkan Allah Al-Haq untuk orang beriman semata, untuk orang-orang yang bertakwa dan untuk orang-orang arif yang selalu mencintai-Nya, yakin dan khusuk di hadapan-Nya.

 

Sabda Nabi: “Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Quran bagaikan buah jeruk, harum baunya dan lezat rasanya. Adapun perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Quran bagaikan buah kurma, tidak berbau tetapi manis rasanya.” (Alhadits ± Khamsah)

 

Wahai hamba Allah, sangat beruntung orang yang mengenal Allah Azza wa Jalla, dengan kenikmatan-Nya dan menyandarkan semua urusannya kepada-Nya, membersihkan jiwanya dari sebab-sebab, daya, dan kekuatannya. Orang berakal tidak memperhitungkan amalnya untuk Allah, tidak mencari pahala atas perbuatan baiknya.

 

Marah jika dilandasi karena Allah adalah marah terpuji, tetapi jika karena terdorong oleh yang lain berarti suatu marah yang tercela. Orang mukmin itu marah karena Allah , bukan karena diri sendiri. Ia marah karena untuk menolong agamanya, bukan untuk menolong diri sendiri. Ia mudah geram jika hukum-hukum Allah dipermainkan, seperti kegeraman singa tatkala menerkam buruannya.

 

Wahai hamba Allah, apabila Islam tidak terdapat di dalam jiwamu maka bagaimana iman bisa tumbuh dalam jiwamu. Jika keimanan itu tidak terdapat dalam jiwamu berarti kamu tidak punya keyakinan. Jika keyakinan tidak kamu miliki berarti kamu tidak punya kebaikan. Inilah derajad yang tumbuh dalam jiwa. Jika Islammu murni maka murni pula penyerahanmu. Jadilah kamu orang yang menyerahkan diri kepada Allah meliputi keberadaanmu, beserta memelihara hukum syarak. Serahkan jiwamu menurut kewajibannya, perbaikilah adab bersama-Nya dan mahluk-Nya. Janganlah kamu menganiaya dirimu sendiri atau orang lain, karena perbuatan aniaya itu menggelapkan hati, menggelapkan muka dan catatan amal. Janganlah kamu menganiaya atau menolong orang yang menganiaya.

 

Wahai orang yang berakal, bahwa kamu tak henti-hentinya membenci orang-orang miskin padahal kamu mengharap ridlo Allah. Maka tidak mungkin keridloan-Nya diberikan kepadamu sebelum kamu menyukai orang-orang miskin dan menyukai kemiskinan. Dan jika kamu membenci orang-orang miskin dan membenci kemiskinan tentu kamu akan memperoleh kemurkaan-Nya.

 

Manusia yang hatinya tenang dan menjalankan perintah-Nya dengan istiqomah, maka menyerupai malaikat bahkan mereka diberi tambahan berupa manzilah-manzilah. Mereka dibekali dengan makrifat dan berilmu tentang Dia, sedang para malaikat menjadi pembantu dan pengikut mereka untuk menyerap kegunaan mereka, karena berbagai hikmah telah dituangkan dalam hati mereka. Maka, jika kamu ingin berpagut dengan manzilah-manzilah mereka hendaklah kamu jaga kebenaran Islam, setelah itu tinggalkan perbuatan dosa, baik dosa lahir maupun batin, lalu bersikap warak, menerapkan zuhud didunia, baik terhadap yang diperbolehkan atau yang dihalalkan, memperkaya diri dengan keutamaan Allah, berzuhud dalam kefadhilahan-Nya, dan memperkaya diri dengan mendekati Allah. Apabila rasa memperkaya diri telah nyata secara bersih niscaya keutamaan-Nya dicurahkan kepadamu, dan pintu-pintu pembagian-Nya terbuka untukmu meliputi pintu kelembutan, rahmat, dan pertolongan-Nya.

15 November 2023

Nasihat & Wejangan syeikh Abdul Qadir al-Jailani tentang Tauhid

 


Barangsiapa dibukakan pintu kebajikan baginya, maka hendaklah dia mencapai peluang itu, karena tidak diketahui kapan pintu itu ditutup baginya”. (Alhadits)


Wahai manusia, capailah dan peliharalah pintu hidupmu selagi masih terbuka. Mungkin dalam waktu dekat ini akan tertutup kembali dengan tercabutnya ruhmu dari kerongkonganmu. Peliharalah tingkah lakumu yang baik selagi kamu masih mampu melakukannya. Peliharalah pintu tobat, masuklah ke lorong-lorongnya selagi masih terbuka untukmu. Peliharalah pintu dosa karena pintu itu selalu terbuka untukmu, dan peliharalah pintu ke temanmu yang baik, sesungguhnya pintu itu  masih terbuka untukmu.


Wahai hamba Allah, bangunlah dirimu dari sesuatu yang menggoncangkanmu, sucikanlah dirimu dari sesuatu yang mengotorimu, perbaikilah dirimu dari sesuatu  yang merusakmu, jernihkan dirimu dari keruh kotormu, tahanlah dirimu dari kesenangan dunia yang kamu ambil, kembalilah kepada Tuhanmu yang kamu jadikan tempat pelarianmu.


Wahai hamba Allah, di sana tiada apapun kecuali Zat Pencipta Azza wa Jalla. Maka, apabila kamu telah merasa berada bersama Allah, berarti kamu hamba-Nya. Dan jika kamu merasa berada bersama mahluk, maka berarti kamu menjadi budak mereka. Bila kamu mengetahui bahwa pemisahan terhadap Allah Yang Haq  itu menjadi pemisah setiap perwujudan yang kamu yakini, maka sesungguhnya segala sesuatu dari mahluk itu adalah sebagai penghalang antara dirimu dengan Allah.


Kebaikan itu tergantung dari pemberian-Nya, sedang keburukan terletak karena mengingkari-Nya. Jika kamu berusaha karena Allah semata,  maka kamu akan dekat  dengan Allah, dan Allah melihatmu sebagai balasan untukmu.


Wahai hamba Allah, janganlah kamu mencari ganti dalam bentuk hitungan. Carilah pemberi nikmat kepadamu, janganlah mencari nikmat. Jika kamu mencari nikmat, maka nikmat itu tidak akan kamu temukan selamanya, sebaliknya jika kamu mencari Pemberi nikmat, maka itulah suatu kenikmatan.

Wahai hamba Allah, selamatkanlah jiwamu dari dunia dan akherat, dan bebaskanlah jiwamu dari selain Allah, niscaya rahmat akan berdatangan dari berbagai arah. Peliharalah Tuhanmu dari berbagai penjuru jiwamu, tentu kamu akan selamat dari tipu daya iblis dan hawa nafsu. Sehingga : “Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka”. (Al-Quran, al-Hijr : 42)


Wahai hamba Allah, dimanakah kamu letakkan rasa penghambaanmu kepada Allah Yang Haq? Bawalah kemari rupa penghambaanmu yang benar, dan genggamlah rasa kecukupan dalam segala urusanmu. Kamu adalah hamba yang lari dari Tuhanmu. Kembalilah kepada- Nya, serahkanlah jiwa ragamu untuk Dia dan rendahkanlah dirimu di bawah perintah-Nya tanpa tawaran, terhadap larangan-Nya dengan menghentikan, terhadap ketentuan-Nya dengan sabar dan menerima. Bila hal ini telah kamu sempurnakan dalam jiwamu,  maka sempurnalah penghambaanmu,  lalu datanglah kecukupan untukmu dari Allah Azza wa Jalla.


Wahai hamba Allah, kamu diciptakan oleh Allah bukan untuk membuat kekacauan, bukan sekedar untuk permainan, bukan sekedar untuk makan, minum, tidur dan kawin. Ingatlah bahwa hatimu melangkah menuju Allah satu langkah, maka cinta-Nya melangkah menuju kamu beberapa langkah.


Wahai hamba Allah, apabila kamu bersedia melayani-Nya kamupun akan dilayani-Nya, jika kamu berhenti Dia pun akan berhenti. Maka layanilah Allah Yang Haq,  janganlah kamu sibuk mengurusi harta benda dunia lalu meninggalkan-Nya, atau karena kamu melayani pemimpin yang tidak bisa membawa mudharat dan manfaat. Mana bisa mereka memberimu ? Apakah mereka itu mampu memberimu apa yang tidak dibagi untukmu, atau menentukan pembagian sesuatu yang tidak dibagikan oleh Allah kepada kamu ? Tak ada yang perlu diistimewakan untuk mereka. Apabila kamu berpendapat bahwa pemberian mereka itu mendahului ketentuan-Nya, maka kafirlah kamu. Bukankah telah diketahui bahwa mereka itu bukan pemberi, bukan penolak, bukan pencelaka, bukan yang Qadim, dan bukan Yang Akhir kecuali hanya Allah Yang Haq. Jika kamu berkata bahwa kamu mengetahui hal itu, maka Bagaimana kamu tahu sedangkan kamu mendahulukan selain  Dia ? 


Wahai manusia, barangsiapa yang meninggalkan pintu Allah Yang Haq, tentu menuju pintu manusia. Barangsiapa yang menyia-nyiakan jalan Allah dan naungan-Nya, tentu tunduk di jalan mahluk dan berlindung di sana. Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah kebaikannya, tentu pintu- pintu yang menuju mahluk ditutup bagi dirinya, pemberian mereka diputus untuknya, sehingga semua  yang dari mahluk  itu tidak berguna bagi dirinya.


Wahai hamba Allah, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah dan janganlah kamu selalu mengerjakan perbuatan maksiat yang menyebabkan dosa besar, sucikan busana agamamu dari najis dengan air tobat, tetap bersama-Nya dan ikhlas disamping-Nya. Ketahuilah bahwa semua yang terjadi pada dirimu (yang bukan penyakit yang menimpa dirimu), semua itu datangnya dari Allah. Karena itu kembalilah kepada Allah dengan sepenuh hati.


Wahai hamba Allah, peliharalah ikhlas dalam beramal, luruskan pandanganmu dan perhatikan amalmu. Beramallah kamu karena Allah, jangan karena nikmat-Nya. Jadilah kamu seperti orang yang mencari ridlo-Nya semata. Carilah keridlaan-Nya sampai Dia memberimu. Apabila Allah memberimu berarti kenikmatan dunia dan akherat kamu peroleh.


Di dunia bisa dekat dengan Allah, di akherat bisa melihat Allah dan memperoleh balasan sebagaimana yang Dia janjikan. Di dunia kamu dapat mengenal-Nya melalui mata hatimu, sehingga jiwamu tenang, aman, sejuk, tidak susah, dan merasa cukup terhadap ketentuan- Nya yang ada padamu. Dan di akherat kamu dapat  melihat melalui mata kepalamu.


Wahai hamba Allah, yang dinamakan takut kepada Allah itu bukanlah takut kepada siksa-siksa-Nya, tetapi takut kepada Allah adalah merasa bahwa Allah selalu mengawasi segala perbuatan baik dan buruk, sehingga seseorang tidak berani dan takut melakukan kemaksiatan lalu tunduk dan patuh terhadap syariat-Nya.

 

Wahai hamba Allah, makanlah dan minumlah dengan makanan dan minuman yang diridloi Allah, dan perangilah hawa nafsumu jangan sampai kamu hanyut terbawa oleh kemauan hawa nafsu. Ketahuilah bahwa di langit dan di bumi tiada penguasa selain Allah Azza wa Jalla. Tiada Tuhan dan tiada penenang kecuali hanya Dia,  tiada penentu  atau pemutus kecuali Dia, tiada penguasa atau penakluk kecuali hanya Dia, dan tiada yang perkasa selain Dia. Maka ketahuilah melalui mata hatimu dan batinmu bahwa Allah Azza wa Jalla adalah satu- satunya tempat  harapanmu, bukan kepada yang  lain.


Sesungguhnya cobaan itu banyak tetapi penangkalnya hanya satu demikian juga penyakit itu banyak tetapi penyembuhnya cuma satu, yaitu Allah Ta'ala. Wahai orang yang terkena penyakit  jiwa, serahkanlah jiwamu kepada dokter, dan kamu tak perlu berduka cita atas sesuatu yang dikehendaki padamu karena Allah  lebih penyantun kepadamu daripada dirimu sendiri. Jagalah dirimu dihadapan-Nya dan janganlah kamu membelakangi-Nya, karena kamu dapat melihat segala kebaikan dunia dan akherat hanya dari Dia semata.


Cinta kepada Allah menurut Imam Al-Ghazali adalah sebagai hasil dari makrifatullah. Oleh karena itu beliau berkata :  ³Ketahuilah bahwa tajalli (memperoleh kenyataan) keagungan Allah membawa manusia khauf (takut) kepada Allah, tajalli kecantikan dan keindahan Allah membawa manusia kepada rindu, tajalli sifat Allah membawa manusia kepada cinta, tajalli Zat Allah membawa manusia kepada tauhid. ´


Sesungguhnya kamu diciptakan hanyalah untuk menyembah Dia, karena itu jangan mempermainkan. Jalinlah hubungan dengan- Nya, jangan mempersibuk diri dengan yang lain, jangan mencintai-Nya merangkap mahluk. Jika kamu mencintai yang lain, cintailah atas dasar kasih sayang dan kelembutan. Kalau itu yang kamu kehendaki, tidaklah mengapa. Tetapi jika cintamu ke yang lain berdasar lubuk hati, janganlah kamu lakukan karena termasuk cinta batin, dan yang demikian itu tidak diperbolehkan.


Apabila pertolongan itu telah sempurna atasmu, maka datanglah  dunia  dan akherat menjadi pelayanmu tanpa paksa. Lintasilah pintu Tuhanmu dan tetaplah disana. Jika kamu tetap diam tak bergeming dari pintu itu, maka Allah Yang Haq berhubungan dengan jiwamu sehingga kamu dapat melihat lintasan- lintasan hawa, nafsu, lintasan hati, dan lintasan iblis. Dikatakan untuk mu :  ³Inilah lintasan yang benar, dan inilah lintasan yang batil ´.


Ketahuilah dari setiap bentuk ini menyimpan tanda yang bisa kamu kenali. Bila kamu telah sampai pada maqam ini, niscaya lintasan Al-Haq  datang padamu, mendidikmu, menetapkan, mendudukkan, menggerakkan,  menempatkan, memerintah, dan menegakkan kamu.


Wahai hamba Allah, janganlah kamu mencari penambah dan pengurang, karena setiap kepastian itu telah meliputi setiap individu. Tidak seorangpun di antara kamu kecuali baginya punya  manuskrip dan biografi penghitung.

14 November 2023

Nasihat & Wejangan syeikh Abdul Qadir al-Jailani tentang Hati



Wahai hamba Allah, apabila kamu lebih mengutamakan mahluk dari pada Pencipta mahluk, maka sebenarnya kamu itu dalam kesakitan, dalam kebinasaan, dan sampai kapan perilakumu itu kamu tunjukkan dihadapan Allah Al-Haq, dan sampai kapan lagi kamu sadar dari keingkaranmu  itu ?


Sampai kapan lagi kamu menghidupkan dunia dan mematikan akherat ? Sesungguhnya setiap manusia itu cuma berhati satu, maka tidak akan bisa mencintai dunia dan akherat dalam satu waktu. Kalau hatimu cinta dunia kamu akan melupakan akherat dan jika kamu mencintai akherat, maka dunia akan kamu lupakan dan tidak kamu cintai. Oleh sebab itu, cintailah kehidupan yang lebih kekal diantara keduanya. Ingat, kehidupan dunia ini sangat terbatas, singkat sekali bagimu, lalu dunia akan kamu tinggalkan begitu saja.

 

Hati manusia itu satu, tidak mungkin bisa berdzikir/ mengingat kepada Pencipta dan yang diciptakan dalam satu waktu. Kalau hatimu telah kamu isi dengan dzikir kepada Allah, maka yang selain-Nya akan kamu lupakan, tetapi jika kamu berdzikir (ingat) selain Allah, maka Allah akan kamu lupakan. Kalau kamu mengaku mencintai dunia dan akherat, dan jika kamu mengaku ingat Pencipta  dan yang diciptakan, semua itu  adalah pengakuan dusta semata.


Wahai hamba Allah, bila kamu cinta Allah atau mencintai yang lain, janganlah kamu satukan dalam satu hati dikarenakan kamu tidak mungkin akan mampu, dikarenakan kalau kamu telah  mencintai dunia  berarti kamu tidak cinta  kepada Allah Azza wa Jalla. “Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya.” (Al-Quran, Al-Ahzab 4)


Dunia dan akherat tidak dapat dipadukan. Pencipta dan yang diciptakan tidak dapat disatukan. Tinggalkanlah sesuatu yang fana (yang dapat sirna) sehingga memperoleh sesuatu yang tidak  fana (kekal). Relakan dirimu dan hartamu hingga kamu  memperoleh surga-Nya.


Ketahuilah bahwa mahluk dan Pencipta tidak bisa disatukan, dunia dan akherat dalam hati tidak dapat dipadukan, tidak bisa dilukiskan, tidak bisa dibenarkan. Tetapi keberadaan mahluk dapat dilukiskan dalam lahir jiwamu, dan Pencipta terlukis melalui batin. Dunia di tangan dan akherat dalam  hatimu, dimana jika sudah di hati janganlah kamu satukan.

 

Lihatlah dirimu dan pilihlah untuk-Nya. Jika kamu menghendaki dunia, keluarkan akherat dari hati, dan jika menghendaki akherat maka bebaskanlah dunia dari hati. Jika kamu ingin dekat dengan Allah, maka bebaskanlah hatimu dari dunia dan akherat. Selama dalam hatimu terdapat sesuatu selain Allah maka kamu tidak akan bisa melihat kedatangan-Nya, dan tidak bisa menyatakan berjinak dan berdiam untuk-Nya. Selama dalam hatimu gandrung dunia, tak akan dapat  melihat akherat, dan selama dalam hatinya masih terdapat akherat, maka tidak dapat menyaksikan Tuhan. Janganlah kamu mendekati pintu-Nya kecuali dengan hati yang murni, agar  usahamu tidak sia-sia.

“Sesungguhnya hati itu berkarat, dan sesungguhnya penjernihannya adalah dengan membaca Al-Quran, ingat mati, dan mendatangi majlis dzikir.” (Alhadits)


Hati itu berkarat, kotor, dan gelap di mana untuk menjernihkan hati adalah dengan memperbanyak membaca Al-Quran, mengingat mati, dan mendatangi majlis dzikir, yaitu suatu pertemuan untuk mengingat  Allah dan dzikir kepada-Nya. Jika tidak  mau memperbanyak membaca Al-Quran, mengingat mati, dan mendatangi majlis dzikir, maka hati menjadi gelap, gelap karena jauhnya dari cahaya kebenaran, karena cintanya kepada dunia dan kehidupannya yang tidak disertai sifat warak. Siapa saja yang hatinya ditempati rasa cinta dunia maka lenyaplah sifat waraknya, yang tinggal hanyalah gabungan halal dan haram. Ini berakibat lenyapnya rasa malu kepada Tuhan dan enggan mendekatkan diri kepada-Nya.


Wahai hamba Allah, terimalah apa yang disampaikan Nabimu, lenyapkan karat dihatimu dengan obatnya, sebagaimana telah dijelaskan kepadamu. Seandainya kamu sakit dan dokter menunjukkan obat-obatnya, tentu tidak akan tercapai ketenteraman hidup sebelum kamu melaksanakan perintah dokter itu.


Wahai orang yang mensucikan diri, terapkanlah kesucianmu dalam batin, dalam hati, kemudian dalam jiwa dan dalam tubuhmu. Petunjuk zuhud itu datang dari sana, bukan dari lahir ke batin. Apabila batin telah jernih, maka kejernihan itu berputar menuju hati, jiwa, anggota tubuh, makanan, minuman, dan ke seluruh tingkah laku.


Allah pencipta penyakit dan obat. Durhaka itu penyakit dan taat itu sebagai obat, aniaya itu penyakit dan adil itu obatnya, salah itu penyakit dan benar itu obatnya, menentang Allah itu adalah penyakit dan tobat atas dosa itu adalah obatnya. Obatmu akan sempurna jika mahluk kamu pisahkan dari hatimu, lalu kamu jalin hubungan yang erat dengan Allah.


Kamu tidak akan dapat mencapai Allah selama kamu masih membawa najis, lahirmu tidak dapat masuk kedalam kekuasaan-Nya bersama benda-benda najis yang tersimpan dalam batinmu. Suatu amalan tidak akan kamu peroleh sebelum terenung dalam jiwa yang bersih, dan pada gilirannya memasukkan dirimu dalam kerajaan-Nya.


Wahai hamba Allah, gerakan lisan tanpa dibarengi dengan amalan hati tidak akan mampu mengajakmu sampai kepada Allah Azza wa Jalla. Per jalanan itu hanyalah per jalanan hati, kedekatan itu hanyalah kedekatan hati, amalan itu hanyalah amalan yang berfungsi, menjaga hukum syariat itu melalui anggota tubuhmu dan berendah diri untuk beribadah. Barangsiapa yang menjadikan lidahnya sebagai tolok ukur, maka ia tidak punya ukuran. Barangsiapa menampakkan amal kepada manusia, maka tiada amal baginya. Usahakan beramal dengan sembunyi, jangan kamu tampakkan secara terang-terangan kecuali amalan wajib.


Wahai hamba Allah, semua obat terletak dalam penyerahan diri di hadapan Allah, memutus kausalitas (hukum sebab akibat) dan mengosongkan diri dari tuhan-tuhan selain  Allah Yang Hak. Tetapi yang manjur terletak dalam peng-Esaan Allah menurut hati bukan menurut ucapan. Tauhid terletak dalam hati, zuhud di hati, makrifat di hati, takwa di hati, pengetahuan tentang Allah di hati, cinta Allah dalam hati, dan dekat dengan Allah juga dalam hati bukan pada lisan. Sekalipun lisanmu mengucapkan atau berdzikir beribukali dalam sehari, tetapi jika dalam hatimu terbang ke mana-mana, ingat harta benda dunia, ingat mahluk yang hina, maka ucapanmu itu seperti orang yang kesurupan, yang berbicara seenak nya tanpa dihayati makna yang terkandung didalamnya.


Wahai hamba Allah, kehendak mu kepada Allah itu tidak benar kecuali semata-mata hanya kamu tujukan kepada-Nya. Setiap orang yang hendak menuju Allah tetapi masih dibarengi dengan menuju kepada orang lain, maka sia-sialah semua usahanya itu. Hendak menuju kepada Allah itu harus murni, harus berhati suci dan bebas dari yang selain Allah, dan kalau tidak maka usaha itu dinamakan ria, syirik, mempersekutukan Allah dengan benda lain.


Amal seperti ini adalah lebih mengutamakan dunia dari pada akherat, dan siapa yang lebih mengutamakan dunia dari pada akherat, maka orang itu termasuk orang yang merugi, rugi di dunia karena  hatinya tidak tenang,  hatinya selalu gundah karena keinginannya tidak pernah sepenuhnya ter penuhi, dan rugi di akherat karena disana nanti akan memperoleh imbalan siksa yang  menghinakan.


Wahai hamba Allah, beramallah kamu dengan anggota tubuhmu dan hadapkanlah hatimu kepada-Nya semata. Amalanmu adalah untuk dirimu  sendiri dan untuk persiapanmu menghadapi pertemuanmu dengan Tuhanmu nanti, maka dalam beramal hadapkan hatimu kepada-Nya, bukan kepada yang selain Dia. Ilmu lahir menjadi penerang lahir sedang ilmu batin menjadi penerang batin. Ilmu sebagai penerang antara kamu dengan Tuhanmu. Kalau kamu beramal menurut ilmu yang kamu miliki tentu memperdekat jalanmu kepada Allah Al- Haq, memperlebar pintu antara kamu dan Tuhanmu.


Wahai hamba Allah, cintamu terhadap sesuatu selain Allah itu adalah cinta yang semu, cinta yang mudah lenyap, dikarenakan cinta sejati adalah cintanya seorang hamba kepada Tuhannya. Kalau kamu mencintai mahluk, maka cintamu itu sangat terbatas, mudah lenyap, bahkan mudah sekali berubah menjadi suatu kebencian, menjadi musuh bagimu. Tetapi cintamu kepada Allah adalah cinta hakiki, perasaan cinta  yang kekal abadi, yang membawa tenangnya hatimu bersama-Nya dalam setiap saat dan waktu, bahkan disaat-saat akhir hayatmu pun perasaan cinta dan perasaan tenang  itu akan selalu  menyelimutimu. Tetapi aneh sekali, karena kamu lebih suka melupakan Allah dari pada melupakan ciptaan-Nya.


Wahai hamba Allah, cinta orang-orang yang benar kepada Allah itu adalah cinta yang tak tergoyahkan oleh apapun, karena cintanya keluar dari mata hati. Cinta mereka bukan sekedar iman bahkan disertai yakin. Kalau mata terbuka dari tabir penutup mata hati, maka merekapun mampu menembus apa yang ada dalam gaib maupun melihat sesuatu yang tidak mungkin mampu disingkap oleh orang lain.


Wahai hamba Allah, jika tobatmu murni, imanmu pun suci. Menurut ahli sunnah, iman itu bertambah dan berkurang, bertambah karena ketaatan dan berkurang karena melakukan maksiat. Demikianlah hak dan kewajiban manusia yang harus diperhatikan. Tetapi untuk orang-orang pilihan, iman mereka selalu bertambah karena lenyapnya mahluk dari mereka. Bertambah karena ketenteraman mereka  bersama Allah dan berkurang karena  ketenteraman mereka bersama selain Allah.


Sesungguhnya kebahagiaan hati tidak bisa diperoleh kecuali setelah ada pembatas nafsu. Apabila kamu sanggup mencegah tentu pintu kebahagiaan terbuka untuk mu. Sehingga bila hati berkarya, kebahagiaan segera datang dari Allah, rahmat datang pada jiwa.

25 Oktober 2023

Nasehat Syeikh Abdul Qadir Al- Jailani Tentang Sabar




Allah memberikan ujian dan cobaan dengan berbagai bentuk, yaitu :
  • Cobaan jasmani dan rohani yang  berupa penyakit,  kecelakaan,  rasa duka cita dll
  • Cobaan berupa kehilangan harta kekayaan, kebakaran dll
  • Cobaan melalui sanak keluarga  yang ditimpa penyakit, kematian dll.
Pada dasarnya semua ujian dan cobaan yang menimpa itu adalah :
  1. Disebabkan kedurhakaan terhadap Allah oleh manusia itu sendiri, itu sebagai balasan untuk menghapuskan dosa kedurhakaannya itu, agar manusia menjadi sadar atas kedurhakaannya.
  2. Takdir Allah untuk menguji hamba-Nya dan kelak di akherat  akan diganti dengan rahmat dan keridlaan-Nya untuk yang sabar dan tawakkal ketika menerima ujian dan cobaan tersebut.
Wahai hamba Allah, bersabarlah kamu karena dunia seisinya merupakan suatu ujian dan cobaan. Tiada  nikmat kecuali disertai sakit, tiada kelapangan kecuali disertai kesempitan.
 
Terdapat 4 macam kesabaran :
  1. Menahan diri dari segala perbuatan jahat, dan dari menuruti dorongan hawa nafsu angkara murka. Menghindarkan diri dari segala perbuatan yang mungkin dapat menjerumuskan diri ke jurang kehidupan dan merugikan nama baiknya. Maka ketika syahwat bergejolak hendak menggoncangkan keyakinan dan keimanan, hanya sabarlah yang dapat meneguhkan keimanan dengan memaksakan diri supaya berhenti di perbatasan syara', dan sabar seperti inilah yang menyelamatkan keimanan kita.
  2. Sabar dalam menjalankan suatu kewajiban, yaitu tidak merasa berat atau merasa bosan dalam menjalankan ibadah. Oleh karena itu, suatu ibadah adalah membutuhkan suatu kesabaran.
  3. Sabar dalam membela kebenaran, melindungi kemaslahatan, menjaga nama baik bagi dirinya, keluarganya dan bangsanya. Sabar sepert ini adalah berani untuk membela kebenaran.
  4. Sabar terhadap kehidupan dunia, yaitu sabar terhadap tipu daya dunia, tidak terpaut kepada kenikmatan kehidupan dunia, dan tidak menjadikan kehidupan dunia sebagai tujuan, melainkan hanya sebagai alat untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan yang kekal diakherat nanti.
Wahai hamba Allah, ketahuilah bahwa sabar adalah tetap tegaknya dorongan agama menghadapi dorongan hawa nafsu. Sabar adalah sifat yang membedakan manusia dengan hewan dalam hal menundukkan hawa nafsu. Sedang dorongan hawa nafsu adalah tuntutan syahwat  dan keinginan yang minta dipenuhi. 
 
Jadi sabar adalah suatu kekuatan, daya positip yang mendorong jiwa untuk melaksanakan kewajiban. Demikian pula sabar merupakan kekuatan yang menghalangi seseorang untuk melakukan kejahatan.

Kebanyakan orang menduga bahwa sabar itu berarti merendahkan diri dan menyerahkan kepada keadaan,  membiarkan diri hanyut dalam situasi dan kondisi, atau menghentikan usaha tanpa berusaha mencari jalan keluar yang baik, tanpa memperbaiki dan memperkuat amal perbuatan. 
 
Pengertian tersebut tidaklah tepat, sebab yang dimaksudkan dengan sabar adalah menghadapi cobaan dan ujian dengan cara yang baik, berusaha mencari jalan keluar dengan cara yang baik pula, dan membiasakan diri melakukan amal perbuatan yang saleh dan usaha yang terpuji yang disertai dengan doa kepada Allah sambil menjadikan pengalamannya itu suatu dorongan untuk mempunyai kemauan yang keras, keimanan, keyakinan yang istiqomah.

Wahai hamba Allah, janganlah kamu lari dari ujian dan cobaan, karena datangnya ujian dan cobaan yang dibarengi dengan sabar itu sebagai pondasi setiap kebaikan,  pondasi kenabian, kerasulan, kewalian, dan kearifan, juga kecintaan kepada Allah itu ada pada ujian dan cobaan.

Jika kamu tidak sabar atas datangnya ujian dan cobaan yang menimpa kamu, berarti kamu tidak punya pondasi. Sesungguhnya kamu yang lari dari ujian dan cobaan yang menimpa kamu, berarti kamu tidak butuh kewalian, makrifat dan dekat dengan Allah. Bersabarlah kamu sehingga kesabaran itu seiring bersama hatimu, rahasiamu, dan rohmu pada pintu yang lebih dekat pada Allah Azza wa Jalla.

Manusia  itu tidak lepas dari beban yang diberikan Allah kepadanya. Maka, kamu harus mengerti bahwa sabar atas beban, qodlo, dan qodar itu jauh lebih baik dibandingkan isi dunia dan akherat yang diserahkan kepadamu untuk bertasawuf.

Wahai hamba Allah, perbanyaklah sifat diam dan sabar dari orang-orang yang menyakitimu. Jika mereka berbuat dosa besar yaitu melakukan maksiat kepada Allah, barulah kamu tidak boleh diam karena hal itu terlarang dan haram bagimu untuk berdiam diri. Di saat itu menasehati adalah termasuk ibadah sedang membiarkannya adalah suatu kemaksiatan. Apabila kamu mampu menegakkan amar makruf nahi munkar itu merupakan jalan yang baik yang telah terbuka dihadapanmu,  maka masukilah dengan segera.

Wahai hamba Allah, kerjakanlah perintah-Nya dan hentikanlah per buatan terlarang. Bersabarlah kamu dalam menerima ujian dengan memperbanyak amalan sunah sehingga kamu disebut orang sabar yang beramal untuk mencari taufik Allah. Rendahkanlah dirimu dihadapan-Nya. Hentikan maksiat dari jalur lahir dan membencinya melalui jalur batin. Peganglah taufik-Nya, dan bersabarlah kamu atas ketentuan-Nya.

“Sabar itu adalah bagian dari iman, seperti kepala merupakan bagian dari tubuh.” (Alhadits). Jika iman tanpa kesabaran bagaikan tubuh tidak berkepala, maka jika tidak sabar ter hadap ujian yang  menimpa berarti keimanannya mati,  seperti matinya orang yang hilang kepalanya. Adapun makna sabar adalah tidak mengadu kepada seorangpun ketika mendapat ujian dan cobaan, tidak tergantung pada kasualitan (hukum sebab akibat), tidak membenci cobaan dan juga tidak merasa gembira akan hilangnya cobaan.

Untuk mengetahui sampai di mana kadar cinta kita kepada Allah, maka Allah akan menguji di mana kita tidak akan lepas dari segala ujian yang menimpa kita baik musibah yang berhubungan dengan diri kita sendiri, maupun yang  menimpa  pada sekelompok manusia atau bangsa. Terhadap semua ujian itu, hanya sabarlah yang memancarkan sinar yang memelihara seorang muslim dari jatuh kepada kebinasaan, memberikan hidayah yang menjaga dari rasa putus asa.

Sebagai orang muslim wajib meneguhkan hatinya dalam menanggung segala ujian dan penderitaan dengan tenang. Demikian juga dalam menunggu hasil pekerjaan, kita hadapi dengan ketabahan dan sabar serta tawakkal.

Apabila seseorang menghadapi cobaan atau penderitaan itu dengan ridlo,  ikhlas dan mencari jalan keluar dengan cara yang sebaik-baiknya, tidak mengeluh, tidak mengadu, apalagi merintih, maka Allah pasti akan memudahkan baginya urusan hisabnya. Allah akan menyegerakan pahalanya, memberkati kehidupannya sehingga timbangan amalnya tidak diberati dengan kejahatan tetapi diberati dengan ketaatan dan pahala. 
 
Jadi, apabila manusia itu menghadapi ujian dengan sabar, maka ia termasuk lulus dari ujian itu. Tetapi apabila menghadapi ujian dengan tidak sabar, maka ia tergolong manusia yang tidak berhasil, dan putus asa itu bukanlah sifat orang mukmin.

Orang-orang yang mencintai Allah tentu rela atas ketentuan-Nya, bukan kepada yang lain- Nya. Mereka selalu memohon pertolongan dari-Nya dan mempersempit selain Dia. Pahitnya dan susahnya kefakiran sebagai kemanisan baginya, tanpa mengurangi arti rela kepada-Nya, dan merasa senang dan nikmat bila bersama-Nya. Kayanya dalam kefakirannya, nikmatnya dalam kesakitannya, kejinakannya dalam ketakutannya, dan dekatnya dalam jauhnya. Alangkah senang  bagimu  wahai orang-orang  yang sabar, orang-orang yang  rela, orang-orang yang memadamkan nafsu dan hawanya.

24 Oktober 2023

Nasehat Syeikh Abdul Qadir Al- Jailani Tentang Zuhud

 

 
Orang zuhud itu punya 3 sifat, yaitu:
  • Sedikit sekali menggemari dunia, sederhana dalam menggunakan segala miliknya, menerima apa yang ada, serta tidak merisaukan sesuatu yang sudah tidak ada, tetapi giat bekerja dikarenakan mencari rezeki adalah suatu kewajiban.
  • Pada pandangannya pujian dan celaan orang sama saja. ia tidak bergembira ketika mendapat pujian dan tidak susah hati ketika mendapat celaan.
  • Mendahulukan ridlo Allah daripada ridlo manusia, merasa tenang jiwanya hanyalah bersama Allah Azza wa Jalla, dan berbahagia karena dapat mengerjakan syariat-Nya.
Orang zuhud, didalam menyikapi 7 macam kebutuhan manusia :

1. Makanan.

 

Orang zuhud makan hanya sekedar menahan lapar dan menambah kekuatan tubuhnya agar dapat melaksanakan ibadah kcpada Allah, dan makan tidak sampai berlebih-lcbihan.

2. Pakaian.

Orang zuhud memakai pakaian hanya untuk menutupi tubuhnya, untuk menahan diri dari panas dan dingin, bukan untuk berhias, bukan untuk bermewah-mewahan, serta memakai pakaian yang sederhana, bukan pakaian yang mahal.

3. Tempat tinggal.

Orang zuhud itu memilih tempat tinggal di daerah yang mudah melakukan ibadah kepada Allah, membangun rumah sederhana, tidak bermewah-mewahan, dan yang diutamakan adalah kebersihan.

4. Perabot rumah tangga.

Orang zuhud, perabot rumahnya adalah sekedar yang diperlukan untuk keperluan setiap hari, tidak berlebih-lcbihan, apalagi untuk perhiasan.

5. Isteri.

Orang zuhud nikah dengan tujuan kebaikan, agar hidup tenang, dapat mengembangkan keturunan, untuk memelihara kehormatan agar tidak terjatuh kedalam kebinasaan, dan untuk beribadah kepada Allah dikarenakan memberi nafkah istri termasuk ibadah.

6. Harta kekayaan.

Orang zuhud itu selalu berusaha mencari rezeki, dan setelah memperolehnya dipergunakan sesuai dengan syariat-Nya, yaitu untuk mengembangkan agama, untuk membantu orang-orang yang membutuhkan, untuk membangun tempat-tempat ibadah, dll. Orang zuhud tidak akan menumpuk atau menimbun harta kekayaan karena hatinya tidak terikat dengan harta kekayaan yang dimilikinya dan tidak untuk bermewah-mewahan.

7. Penghormatan.

Orang zuhud tidak bergembira jika dipuji dan tidak susah jika dicaci, karena ibadah dan gerak-geriknya adalah hanya untuk Allah semata.
 

Wahai manusia, sekalipun kamu bersujud kepada Allah selama seribu tahun di atas bara, kalau hatimu kamu hadapkan ke selain Dia, maka perbuatanmu itu sama sekali tidak bermanfaat bagi dirimu. Hal itu juga tiada berpengaruh untuk Dia. Kamu tidak akan memperoleh keuntungan sebelum kamu lenyapkan segala kebendaan dari hatimu. Mana berguna menunjukkan zuhud yang disertai hati yang tertuju pada keduniaan.

Wahai hamba Allah, jika kamu memandang sesuatu dengan mata hatimu sampai batas keburukan dunia, tentu kamu mampu mengeluarkan dunia dari hatimu. Tetapi jika kamu memandang dunia dengan mata kepalamu tentu kamu terpedaya dan tertipu oleh warna-warni yang menghias keburukannya sehingga kamu pandang indah dan menyenangkan, dan sudah pasti kamu tidak akan pernah mampu mengusir rasa cinta dunia dari hati dan berzuhud didunia, padahal dunia itu membunuhmu seperti panah pembunuh. Apabila kamu merasa tentram, niscaya kamu akan mampu melihat keburukan dunia dan bahkan kamu mampu menerapkan hidup zuhud didunia. Ketenteramannya adalah kamu mampu menerima bisikan hati, berkait dengan batin dalam menahan dunia, bersifat qonaah dan menolak dunia.
 
Wahai hamba Allah, selagi dalam hatimu menyimpan rasa cinta dunia, kamu tidak dapat melihat sesuatupun ihwal orang-orang soleh. Selagi kamu berdusta dan berserikat kepada manusia, tidak mungkin mata hatimu terbuka. Maka berzuhudlah kamu, jadilah mujtahid, sibukkanlah dirimu dengan disiplin tobat dan kembalikanlah segala kebutuhanmu kepadaNya. Sesungguhnya Allah itu lebih utama daripada yang lain. Jagalah hukum-hukum syarakNya, biasakan bertakwa kepada-Nya.

Tiada sesuatu yang dapat menyambung antara hamba dengan Allah kecuali disertai ilmu zuhud di dunia dan berpaling dengan hati . Orang zuhud itu rela melepaskan dunia dari hati. Maka berzuhudlah kamu di dunia agar nafsumu terkendali, dan keburukan lenyap berubah menjadi kebaikan.

Di antara manusia ada yang menguasai harta dunia tetapi ia tidak mencintainya, ia memiliki tetapi tidak dikuasai, menyukai tetapi ia tidak mencintai, dunia melayani tetapi ia tidak bisa dihancurkannya. Bagus sekali hatinya kepada Allah, dunia tidak pernah mampu mencelakakannya, ia rela mengeluarkan dunia tetapi dunia tak mampu mengeluarkan dirinya. Demikianlah gambaran hamba Allah yang soleh.

Jadikanlah ketenangan di hadapan-Nya melalui zuhud, memutus hubungan syahwat, wanita, dan segala sesuatu yang ada di dalamnya. Maka kamu akan diberi penglihatan dengan mata yang mulia dan memperoleh bagian tanpa terputus. Tetapi selama kamu masih merasa perlu terhadap sesuatu disekelilingmu, kamu tetap tidak akan kedatangan sesuatu dan yang tidak terduga.

Seorang ulama berkata “Selama mengharapkan sesuatu di hadapanmu, tentu sesuatu yang gaib tidak akan datang kepadamu.”

Nasehat Syeikh Abdul Qadir Al- Jailani Tentang Qona'ah

 

Orang yang tidak mempunyai harta dan membutuhkannya disebut fakir. Dalam menyikapi kebutuhan harta tersebut, terdapat 5 keadaan:
  • Jika diberi harta dia tidak suka, enggan mengambilnya dan benci karena dia menjaga dirinya dari kejahatan, bahaya serta gangguan dan harta. Orang fakir golongan ini dinamakan orang ZUHUD, yaitu orang yang memandang harta sama dengan memandang batu dan tanah. ini adalah tingkat tertinggi.
  • Tidak gemar kepada harta dan tidak pula membencinya. Dia zuhud apabila memperoleh harta. Orang seperti ini adalah orang yang RIDLO.
  • Suka kepada harta daripada tidak ada harta, tetapi kesukaannya itu tidak sampai kepada rakus, yang selalu kurang dan ingin bertambah. Dia mau mengambil harta jika harta itu tidak syubhat dan halal secara mutlak. Orang seperti mi dinamakan QONAAH, yaitu menerima dengan senang apa yang ada ditangannya sendiri, apa yang telah dimilikinya.
  • Tidak punya harta lantaran lemah tidak bisa mencarinya, dan seandainya masih mampu tentu akan dicarinya meskipun dengan bersusah payah. Dia akan sibuk mencarinya. Orang seperti ini meskipun tidak mempunyai harta, tetapi tergolong orang RAKUS dan tercela.
  • Harta yang dibutuhkan itu memang benar-benar sangat dibutuhkan sebagai kebutuhan pokok, seperti orang yang dalam keadaan lapar dan tidak punya pakaian. Maka mencari harta dalam keadaan demikian itu, sekalipun sangat ingin bukanlah dinamakan cinta harta, karena yang tidak dimiliki sangatlah dibutuhkan.
Wahai hamba Allah, berhentinya keinginan terhadap apa yang sudah diberikan kepadamu, dan tidak ada lagi keinginan untuk menambah dan yang sudah ada adalah sifat qonaahmu yang terpuji.

Ketahuilah bahwa qonaah itu adalah menerima dengan rela apa yang telah ada, memohon kepada Allah tambahan yang pantas disertai usaha karena mencari keridloan Allah, menerima dengan sabar akan takdir Allah, bertawakkal kepada-Nya, dan tidak tertarik oleh tipu daya dunia.

Yakinlah kamu bahwa qonaah adalah suatu sikap hidup yang harus dimiliki oleh setiap orang muslim, karena dengan ber-qonaah hati menjadi tenang, bahkan menjadi suatu modal yang tak pernah habis, dalam situasi dan kondisi apapun.

Sikap qonaah adalah suatu sikap yang dituntut oleh orang sufi, karena dengan sikap qonaah mereka dapat terhindar dari ajakan nafsu terhadap dunia dan kemewahannya, dan keinginan nafsu kepada dunia ini tidak akan pernah puas, bahkan akan membawa manusia untuk selalu disibukkan dengan urusan dunia saja, sehingga lupa untuk mempersiapkan kehidupan akherat dan lupa kepada Tuhannya.

Sifat qonaah adalah suatu sikap yang dapat mendidik manusia untuk bersyukur terhadap nikmat Allah, dan dengan bersyukur terhadap nikmat Allah itulah akhirnya manusia memperbanyak beribadah kepada-Nya.

Wahai hamba Allah, sesungguhnya agama menyuruh qonaah itu adalah qonaah hati, bukan qonaah ikhtiar, bukan qonaah usaha dan bukan pula qonaah bekerja. Oleh karena itu sahabat Rasulullah saw adalah orang-orang yang kaya, melakukan perdagangan keluar negeri, sedang mereka termasuk orang-orang yang qonaah. Adapun manfaat qonaah adalah amat besar sewaktu harta itu hilang dengan tiba-tiba.

Wahai hamba Allah, maksud qonaah itu sangat luas. Qonaah menyuruh manusia untuk betul - betul percaya akan adanya kekuasaan yang melebihi kekuasaan manusia. Qonaah menyuruh sabar menerima ketentuan Allah jika ketentuan itu tidak menyenangkan, dan menyuruh bersyukur bila Allah menjamin kenikmatan kepadanya. 
 
Dalam hal yang demikian, manusia masih tetap disuruh berusaha keras, dengan kekuatan tenaga dan harta benda, dikarenakan selama manusia masih hidup masih diwajibkan berusaha mencari rezeki. Kamu bekerja bukan berarti meminta tambahan dan yang telah ada dan tidak merasa cukup terhadap apa yang telah ada di tangan, tetapi kamu bekerja sebab kamu masih hidup dimana orang hidup itu wajib bekerja. Inilah maksud qonaah.