Kementerian Industri dan Teknologi Informasi China mengkonfirmasi bahwa mereka mulai bekerja pada teknologi 6G awal tahun ini, tetapi jaringan komersial pertamanya kemungkinan setidaknya 12 tahun lagi.
Setelah 4G, generasi berikutnya dari komunikasi seluler adalah 5G. Spesifikasi tahap pertama dirilis pada Maret 2019 dan fase kedua pada Maret 2020. Namun, China sudah bersiap untuk generasi setelah itu: yaitu 6G.
Su Xin, seorang pejabat di Kementerian Industri dan Teknologi Informasi China , diwawancarai bulan ini oleh China Securities Journal. Dia menggambarkan aplikasi yang akan diperluas 5G - seperti VR telemedicine dan Internet of Things (IoT) - sementara ia juga mengungkap pentingnya 6G.
"5G memiliki tiga skenario aplikasi: bandwidth besar, latensi rendah, dan koneksi luas - saya pikir 6G dapat mencapai aplikasi yang lebih baik di ketiga skenario itu," kata Xin ketika ia menjelaskan bahwa Beijing mulai meneliti teknologi ini awal tahun ini. Kecepatan transmisi data dapat ditingkatkan lebih dari 10 kali, menurut Xin, yang dapat "merevolusi struktur seluruh jaringan kabel dan nirkabel."
Xin menjelaskan bahwa 6G akan menjadi "G untuk mengakhiri semua Gs" dan bahwa kemajuan di masa depan akan berulang, bukan generasi. Dengan kata lain, ia memperkirakan tidak akan pernah ada 7G, karena berapa banyak teknologi yang muncul akan mendukung komunikasi nirkabel yang ada.
Universitas Oulu di Finlandia juga telah meluncurkan program penelitian 6G, proyek 6Genesis € 251m . Menurut Ari Pouttu, pemimpin proyek, jaringan 6G akan memungkinkan untuk kecepatan 1Tbps dengan menggunakan spektrum sub-1THZ dan akan menghubungkan "triliunan" objek, daripada "miliaran" perangkat seluler saat ini. AI dapat meningkatkan latensi dan menentukan cara terbaik untuk mengirimkan data dari perangkat ke stasiun pangkalan dan melalui jaringan. Pouttu percaya bahwa jaringan 6G akan muncul pada awal 2030-an, mirip dengan kerangka waktu yang diprediksi Cina.
Note : diambil dari berbagai sumber di internet