Tekstil Robot untuk Pemulihan Pernapasan - Teknomedia

3 November 2021

Tekstil Robot untuk Pemulihan Pernapasan



Para peneliti di MIT, bersama kolaborator dari Universitas Uppsala dan KTH Royal Institute of Technology di Swedia, mengembangkan 'tekstil robot' yang terdiri dari serangkaian serat yang dapat digerakkan. Aktuator serat ditenagai menggunakan udara terkompresi, dan dapat melakukan serangkaian gerakan yang mengesankan. Pakaian yang dibuat menggunakan serat tersebut dapat merasakan bagaimana mereka diregangkan dan dikompresi, dan dapat memberikan umpan balik sentuhan pada saat yang bersamaan. Meskipun kain ini memiliki banyak kegunaan, para peneliti awalnya mengusulkan bahwa teknologi tersebut dapat membantu pasien dalam memulihkan pola pernapasan setelah operasi atau penyakit pernapasan seperti COVID-19.


Sistem ini terdiri dari serat tipis dan fleksibel dengan inti cairan yang dapat berisi udara atau cairan yang dapat dikompresi atau dilepaskan untuk menggerakkan serat, sehingga membuatnya bertindak seperti serat otot buatan. Fleksibilitas dan profil kecil dari serat memungkinkan mereka untuk dijahit atau ditenun menjadi kain, dan struktur tipisnya mengandung sensor yang dapat mendeteksi seberapa banyak serat meregang selama gerakan.   

Serat terdiri dari lima lapisan: saluran cairan, lapisan silikon di sekitarnya, sensor yang dapat diregangkan untuk memantau peregangan selama penggunaan, jaring polimer yang dikepang, dan filamen non-melar untuk mencegah perpanjangan berlebih.

Ketika dimasukkan ke dalam pakaian, serat memiliki banyak aplikasi, tidak semuanya medis. Misalnya, para peneliti menyarankan bahwa mereka dapat membantu penyanyi menyempurnakan teknik pernapasan mereka. Seorang penyanyi yang berpengalaman dapat menggunakan alat tersebut untuk menciptakan 'jejak' dari teknik pernapasan yang benar, dan kemudian seorang pemula dapat mengenakan pakaian tersebut dan itu akan mendorong mereka untuk mengaktifkan otot-otot tertentu saat bernyanyi.

Serat dapat merespon dengan sangat cepat, dan dengan cepat memberikan umpan balik taktil selama penggunaan. Namun, memperbaiki kontrol otot pernapasan juga akan membantu mereka yang mengalami kesulitan pernapasan karena operasi atau akibat penyakit pernapasan seperti COVID-19. Memang, pakaian bisa berguna untuk berbagai aplikasi pelatihan otot untuk rehabilitasi.


Pada langkah selanjutnya, para peneliti ingin memperkecil sistem yang memasok udara terkompresi dan komponen listrik sistem, sementara juga meningkatkan potensi panjang serat yang diproduksi. “Semua orang harus bernafas. Pernapasan memiliki dampak besar pada produktivitas, kepercayaan diri, dan kinerja, ”kata Hiroshi Ishii, seorang peneliti yang terlibat dalam penelitian ini, melalui pengumuman MIT. “Pernapasan penting untuk menyanyi, tetapi juga dapat membantu saat pulih dari operasi atau depresi. Misalnya, pernapasan sangat penting untuk meditasi.”



Study in Association for Computing Machinery’s User Interface Software and Technology online conferenceOmniFiber: Integrated Fluidic Fiber Actuators for Weaving Movement based Interactions into the ‘Fabric of Everyday Life’

Via: MIT

Comments